Jumaat, 8 Mac 2013

RAHSIA 40 HARI


RAHSIA 40 HARI. 

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa barangsiapa membersihkan dirinya kepada Allah SAW selama 40 hari maka akan memancar dari hati dan lisannya sumber-sumber hikmah.

Pengertian “memancar dari hati dan lisannya sumber-sumber hikmah” adalah munculnya kebajikan, prilaku dan kecerdasan spiritual yang semula belum ada tiba-tiba menjadi ada. Dan adanya hal tersebut menyebabkan martabat seseorang menjadi naik, meliputi karisma, wibawa dan insya Allah rezeki dalam pengertian yang lebih luas.

Cara membuang sial dan meraih keberuntungan dapat dilakukan dengan laku 40 hari, yaitu setiap usai shalat subuh dan isyak membaca wirid, sebagai berikut.

- Ya Allah Ya karim, ya rahman ya rahim, ya qawiyyu ya matin x 41.

- Allahumma shalli ‘alaa Muhammad x 41 x.

- Membaca Alfatihah sekali. Khusus pada kalimat “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in diulang 41 kali.

- Hasbunallahu wa ni’mal wakil x 125.

- La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim. x 41.

- Ya Allah, hamba mohon segala persoalan saya beres dan berkah. Amin.

Selama mengamalkan wirid ini disertai dengan menjalani prilaku yang bersih. Selama 40 hari harus banyak berbuat baik, bertobat dan menjauhkan diri dari maksiat. Insya Allah apa yang anda kehendaki dapat berhasil.

Tradisi mengasah batin selama 40 hari ini sebenarnya sudah menjadi tradisi nenek moyang kita. Manakala mereka menghadapi berbagai persoalan rumit, mereka mencari solusi dengan cara menyendiri (uzlah atau bertapa) pada tempat sepi, dan setelah itu (40 hari) mereka memperoleh suasana baru.

Mereka memiliki telinga baru untuk mendengar, mata baru untuk melihat, lisan baru untuk bertutur sapa dan otak dan hati nurani baru untuk menapaki kehidupan yang lebih berkualitas.

MAGNETIS TUBUH

Manusia diciptakan Tuhan dengan sebaik-baik ciptaan. Diantara karunia yang tersimpan dalam jiwa manusia adalah “daya tarik” yang lazim disebut daya magnetis tubuh. Daya tarik ibarat magnet yang mampu menarik benda lain yang lebih lemah seperti besi magnet yang mampu menarik besi yang lebih besar.

Menguatkan “magnet” jiwa, dapat ditempuh dengan berbagai cara. Cara apapun, sepanjang itu diyakini dengan sungguh-sungguh, insya Allah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan